Mitigasi
bencana tsunami adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi tsunami
kemudian memberikan peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini
umumnya terdiri dari dua bagian penting yaitu jaringan sensor untuk
mendeteksi tsunami serta infrastruktur jaringan komunikasi untuk memberikan
peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada wilayah yang diancam bahaya agar
proses evakuasi dapat dilakukan secepat mungkin.
Ada
dua jenis sistem peringatan dini tsunami yaitu sistem peringatan dini tsunami
internasional dan sistem peringatan dini tsunami regional. Gelombang tsunami
memiliki kecepatan antara 500 sampai 1.000 km/j (sekitar 0,14 sampai 0,28
kilometer per detik) di perairan terbuka, sedangkan gempa bumi
dapat dideteksi dengan segera karena getaran gempa yang memiliki kecepatan
sekitar 4 kilometer per detik (14.400 km/j). Getaran gempa yang lebih cepat
dideteksi daripada gelombang tsunami memungkinan dibuatnya peramalan tsunami
sehingga peringatan dini dapat segera diumumkan kepada wilayah yang diancam
bahaya. Akan tetapi sampai sebuah model yang dapat secara tepat menghitung
kemungkinan tsunami akibat gempa bumi ditemukan, peringatan dini yang diberikan
berdasarkan perhitungan gelombang gempa hanya dapat dipertimbangkan sebagai
sekedar peringatan biasa saja. Agar lebih tepat, gelombang tsunami harus
dipantau langsung di perairan terbuka sejauh mungkin dari garis pantai, dengan
menggunakan sensor dasar laut secara real time.
sumber:
tahtaazmi.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar